JAKARTA – KADIN (Kamar Dagang dan Industri) Indonesia mengapresiasi langkah Kementerian Transmigrasi yang membawa paradigma baru dalam pembangunan kawasan transmigrasi, yang tidak hanya sekadar memindahkan penduduk, tetapi juga menciptakan sumber-sumber perekonomian baru.
“Kami mengapresiasi transformasi transmigrasi ke arah yang lebih baik. Selain memindahkan manusia, tujuan transmigrasi adalah memberikan dampak positif terhadap pembangunan ekonomi di daerah tujuan,” ujar Thomas Jusman, Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang Pengembangan Infrastruktur Strategis, Pembangunan Perdesaan, dan Transmigrasi, pada Kamis (12/06/2025) dalam International Conferenve On Infrastructure(ICI) di Jakarta International Convention Center (JICC).
Selanjutnya, Thomas menegaskan bahwa program transmigrasi harus dapat membantu mengurangi tekanan pada sumber daya alam di daerah asal, meningkatkan produktivitas di daerah tujuan, serta mendorong pemerataan pembangunan agar tidak terjadi ketimpangan.
Pemerintah Indonesia saat ini menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8%, penurunan ketimpangan (gini ratio) menjadi 0,36, dan peningkatan investasi hingga 28% dari PDB.
Program transmigrasi menargetkan 65,9% desa di 45 kawasan transmigrasi menjadi desa maju dan mandiri. Selain itu, pendapatan per kapita di kawasan transmigrasi diharapkan meningkat hingga 20,02%, serta 55% kegiatan pembangunan di kawasan tersebut didukung oleh kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan dunia usaha. Seluruh target ini ditetapkan hingga tahun 2029.
Untuk mendukung target pembangunan nasional, KADIN berharap dapat menjadi katalisator investasi dengan menghubungkan investor dan proyek-proyek strategis, termasuk pengembangan kawasan industri hijau.
“Kami juga berharap dapat menjadi jembatan antara pemerintah dan swasta sebagai eksekutor pelaksanaan proyek sretegis dengan mendorong keterlibatan swasta pendanaan proyek strategis.“ tutupnya.
Dikesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Transmigrasi Velix V. Wanggai menegaskan bahwa Kawasan transmigrasi tidak dapat berdiri sendiri dan setiap wilayah transmigrasi memilikin keterkaitan satu sama lain sehingga dibutuhkan sinergitas.
“Membangun ekosistem Kawasan itu pasti membutuhkan banyak pihak terlibat, baik dari sisi Kementerian maupun dari pelaku usaha. Tinggal bagaimana kita memadukan semua ini dan kemudia bisa menjadi mitra dari Kementerian Transmigrasi,” ujar Dirjen PEMT Velix.
Kedepan, transmigrasi adalah strategi pembangunan kewilayahan yang komprehensif, yang mengintegrasi dalam tiga dimensi vital. Penguatan sumber daya manusia unggul, produktivitas berbasis teknologi, penciptaan ekosistem berbasis komunal. (ar)
Nomor : B.437/HM.04.01/VI/2025
Biro Perencanaan, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat
Kementerian Transmigrasi Republik Indonesia
Jl. TMP Kalibata No.17, Jakarta Selatan 12750
(021) 7994372
Email : humas@transmigrasi.go.i.d
Website : www.transmigrasi.go.id
Fb : @Kementrans.ri
Tiktok : @Kementrans.ri
Instagram : @Kementrans.ri
X : Kementrans_ri