Menteri Iftitah Sulaiman melakukan dialog dengan siswa dan siswi SMA Taruna Nusantara di Jakarta, (20/12). Dalam dialog tersebut, MenTrans memberikan motivasi serta menceritakan perjalanan hidupnya hingga berhasil menjadi Menteri Transmigrasi.
Dialog tersebut dihadiri oleh 10 siswa dan siswi SMA Taruna Nusantara. Kegiatan dilakukan secara terbuka, di mana Menteri Iftitah memberikan kesempatan kepada para siswa dan siswi untuk bertanya dan berdiskusi satu sama lain.
“Hobi saya banyak, seperti menulis, berorganisasi, bermain musik, dan belajar kelompok. Kalian masih muda, harus punya banyak cita-cita dan tujuan hidup,” ucap Iftitah dalam dialognya.
Dalam dialog tersebut, Menteri Iftitah memotivasi siswa dan siswi SMA Taruna Nusantara sebagai bibit unggul bangsa. MenTrans menyampaikan bahwa masa depan bangsa ada di tangan generasi muda.
“Kalian semua adalah bibit unggul bangsa. Kita membutuhkan generasi muda untuk memajukan negara. Jangan hanya memikirkan diri sendiri, tetapi pikirkan juga banyak hal, karena hidup yang bermanfaat bagi banyak orang adalah hal yang penting,” tuturnya.
MenTrans juga menyampaikan bahwa hingga saat ini, kendala utama di negara kita adalah masalah pendidikan. Banyak sumber daya alam negara kita yang justru dikelola oleh pihak asing karena terhambat oleh pendidikan dan karakter masyarakat Indonesia.
“Kita harus mengubah pola pikir sumber daya manusia Indonesia saat ini yang hanya ingin serba cepat. Jangan menyalahkan orang lain, jangan mengeluh. Kita harus mengubah semuanya agar kekayaan alam kita bisa dikelola oleh kalian, generasi muda,” ujarnya.
Untuk mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045, MenTrans sangat berharap para siswa dan siswi SMA Taruna Nusantara dapat memberikan kontribusi yang besar bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Harapan Indonesia Emas adalah sumber daya manusia yang unggul dan ekosistem yang baik. Tongkat estafet sudah saya serahkan kepada kalian, generasi muda, untuk mampu mandiri dan memajukan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tuturnya.
“Saya tidak bergerak sendirian. Kawan saya banyak, baik dari militer maupun sipil, dan saya sering berdiskusi dengan mereka. Makanya, saya bisa sampai di titik ini seperti yang kalian lihat,” pungkas Menteri Iftitah.