Tutup Munas Perkumpulan Kerukunan Umat Pentakosta Indonesia, Menteri Transmigrasi Ajak Untuk Lebih Giat Bekerja dan Lebih Produktif

Umat Pentakosta Indonesia diajak untuk makin giat bekerja, dan makin produktif untuk ikut menyejahterakan sesama

JAKARTA – Umat Pentakosta Indonesia diajak untuk makin giat bekerja, dan makin produktif untuk ikut menyejahterakan sesama, sebagai bagian dari pelaksanaan perintah kitab suci.

Ajakan ini disampaikan Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara saat menutup Munas Perkumpulan Kerukunan Umat Pentakosta Indonesia (PERKUPI) dan Rakernas Gereja Pentakosta Indonesia (GPI) di Jakarta (16/2/2025).

Di hadapan para Pendeta dan ribuan umat Pentakosta dari seluruh Indonesia, Menteri Transmigrasi mengingatkan bahwa seluruh umat beragama diperintahkan oleh kitab suci untuk mewujudkan kerja nyata dalam kehidupan sosial.

“Lakukanlah kewajiban dengan setia. Kewajiban ibadah itu tidak hanya menyampaikan tetapi juga menjalankan,” kata Menteri Iftitah.

“Giatlah bekerja untuk umat, agar lebih banyak anggota DPR seperti Pak Sabam,” ajak Menteri Transmigrasi, merujuk pada anggota DPR RI Komisi X Sabam Sinaga, yang berasal dari umat Pentakosta.

Dalam kesempatan itu, Menteri juga berkesempatan menyinggung sedikit tentang transformasi transmigrasi yang sedang dijalankan.

“Transmigrasi tidak hanya perpindahan penduduk, tetapi bagaimana menjadi Kawasan Ekonomi Transmigrasi Terintegrasi,” urai Menteri yang berlatar belakang pebisnis ini, “Kita sedang melakukan perubahan paradigma baru transmigrasi, bukan lagi upaya Jawanisasi, dan Islamisasi. Tujuannya untuk pembangunan kesejahteraan.”

“Dalam konteks Indonesia saat ini, wujud kerja nyata tersebut adalah mampu swasembada untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat, karena perintah Tuhan pada semua umatnya adalah makan untuk hidup,” ujar Menteri Iftitah.

Lebih lanjut, Menteri Transmigrasi mengingatkan tentang Jepang yang 70 persen kebutuhan pangannya tergantung dari Vietnam.

“Ini menunjukkan bahwa masalah pangan harus dikelola serius. Jangan sampai kita larut, karena negara yang kaya SDA dan SDM seperti Jepang, bisa mengalami hal ini (defisit pangan -red), maka perlu dilakukan swasembada pangan, khususnya di kawasan transmigrasi,” tegas Menteri Iftitah.

Munas Perkumpulan Kerukunan Umat Pentakosta Indonesia ini merupakan Munas yang pertama, untuk memilih kepengurusan guna mengurus lebih dari 700 ribu umat Pentakosta di seluruh Indonesia, dan di beberapa negara tetangga. Dalam waktu yang bersamaan, diselenggarakan juga Rakernas Gereja Pentakosta Indonesia yang menaungi lebih dari 1.500 gereja yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara.

id_IDIndonesian
Scroll to Top