Batam – Kementerian Transmigrasi secara resmi menyerahkan 94 Sertipikat Hak Milik (SHM) kepada warga Tanjung Banun, Selasa (12/8). Penyerahan ini melengkapi 68 sertipikat yang telah diberikan sebelumnya, sehingga total ada 162 bidang telah resmi menjadi milik warga.
Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menyampaikan salam hormat dari Presiden Prabowo yang berpesan agar masyarakat Rempang dibantu, serta memastikan hadirnya investasi mampu meningkatkan kesejahteraan dan menurunkan angka kemiskinan.
“Ke depan, kita akan memberdayakan transmigrasi lokal dan memindahkan SDM unggul ke kawasan transmigrasi. Rempang Eco City ini kami jadikan role model transmigrasi modern, di mana perpindahan penduduk disertai pembangunan kehidupan dan gotong royong,” katanya di hadapan warga.
Menteri Iftitah menegaskan pemberian sertipikat merupakan bagian dari program Trans Tuntas untuk memberikan kepastian hukum hak atas tanah bagi transmigran.
Kunjungan ini dihadiri lengkap oleh jajaran pemerintah pusat dan daerah, termasuk Wali Kota Batam yang juga Kepala BP Batam, unsur DPRD, Pemda, ATR/BPN, TNI, dan Polri. Kehadiran ini menunjukkan kuatnya sinergi lintas lembaga dalam membangun kawasan transmigrasi modern yang terintegrasi.
Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menyampaikan rasa bangganya melihat situasi di Tanjung Banun yang semakin kondusif dan kompak.
“Semoga kehadiran pemerintah membuat masyarakat merasa terbantu sesuai ekspektasi mereka. Sarana dan prasarana di sini akan dijadikan model permukiman terintegrasi lengkap, mulai dari sekolah, makam, kantor pemerintah, SPBU, pelabuhan, hingga sarana ibadah,” ujarnya.
Menteri Iftitah juga mengapresiasi Wali Kota Batam sekaligus BP Batam yang terus berkoordinasi untuk menjadikan Rempang Eco City produktif dan bermanfaat bagi masyarakat. Beliau juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian ATR/BPN yang telah menyelesaikan penerbitan sertipikat hingga sampai ke tangan warga.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Transmigrasi juga menyapa mahasiswa KKN UMRAH dan memaparkan sejumlah program lanjutan, termasuk pembangunan rumah, Sistem Air Bersih, dermaga, cold storage, optimalisasi lahan lima hektare, hingga rencana pembangunan Kampus Patriot dengan metode pembelajaran hybrid.
“Orang terdidik akan mengubah alam dan teknologi menjadi satu. Kita butuh SDM unggul, dan tahun ini ada 70 peneliti yang akan melakukan riset di Rempang Eco City,” kata Menteri Iftitah.
Dalam Kesempatan yang sama Beliau juga mengumumkan rencana kolaborasi dengan BP Batam untuk mengembangkan Pulau Galang sebagai kawasan transmigrasi berbasis pertanian dan peternakan guna mendukung swasembada pangan sekaligus menciptakan lapangan kerja baru.
“Transmigrasi sekarang bukan hanya memindahkan penduduk, tetapi memastikan setelah pindah mereka mendapatkan pekerjaan, pendidikan, dan kehidupan yang layak. Ini bagian dari upaya kita menurunkan angka kemiskinan di Batam,” tegas Menteri.
Dengan sinergi pemerintah pusat, daerah dan masyarakat, kawasan Rempang Eco City diharapkan menjadi contoh keberhasilan pembangunan transmigrasi modern yang terintegrasi dan berkelanjutan. (rdp)
Nomor: B.505/HM.04.01/VIII/2025
Biro Perencanaan, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat
Ministry of Transmigration of the Republic of Indonesia
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
Ministry of Transmigration of the Republic of Indonesia
Jl. TMP Kalibata No.17, Jakarta Selatan 12750
(021) 7994372
humas@transmigrasi.go.id
www.transmigrasi.go.id