TANGERANG — Pengusaha industri makanan menyambut baik ajakan Kementerian Transmigrasi untuk membangun pabrik pengolahan di sekitar kawasan transmigrasi.
“Kami siap jika diberi kesempatan untuk kontribusi dalam pengolahan cokelat di Kawasan Transmigrasi Polewali Mandar. Kami akan mendampingi, melatih, hingga membuat kemasan yang menarik sehingga bernilai ekonomi dan siap ekspor,” ujar Wiwi Paimun, Founder dan CEO Onuka Chocolate.
Ini disampaikan menyambut ajakan Menteri Transmigrasi saat berkunjung ke pameran All Food Indonesia 2025 di ICE BSD, Jumat (2/5/2025).
“Dengan begitu, masyarakat tidak hanya bertani, tapi hasil produk kawasan transmigrasi bisa diserap oleh fasilitas pengolahan dan bisa bekerja di sektor industri. Ini akan menciptakan siklus ekonomi yang lebih kuat,” kata Menteri Iftitah pada para pengusaha dalam kesempatan itu.
Kawasan transmigrasi di Polewali Mandar, Sulawesi Barat memiliki komoditas cokelat unggulan. Namun, potensi ini belum maksimal karena keterbatasan pengolahan dan pemasaran.
Dalam kunjungannya, Menteri Iftitah mendatangi sejumlah booth pameran dan berdialog langsung dengan para pelaku industri yang siap menyerap, mengolah, hingga memasarkan produk (off taker) dari kawasan transmigrasi.
“Kami ingin kawasan transmigrasi tidak hanya memindahkan penduduk, tapi pusat pertumbuhan ekonomi. Inilah fokus kami dalam konsep baru transmigrasi, perlu ada pendampingan dan dukungan industri agar komoditas unggulan suatu wilayah bernilai jual tinggi,” sambung Menteri Iftitah.
Transformasi kawasan transmigrasi kini diarahkan menjadi kawasan ekonomi berbasis pendidikan dan inovasi, sehingga mendorong kemandirian masyarakat secara berkelanjutan.