REMPANG – Perwakilan warga Batam, Rempang dan Galang sepakat menerima masuknya investasi serta program transmigrasi lokal, asal tidak digeser atau digusur.
Kesepakatan ini dicapai dalam Musyawarah Kampung antara para perwakilan warga Barelang dengan Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara dan jajarannya di Rempang, Batam (18/4/2025).
“Esensinya saya tangkap bahwa pada prinsipnya masyarakat tidak menolak investasi asal tidak digusur dan digeser, betul ya ?” kata Menteri Iftitah, yang disambut dengan persetujuan para wakil warga Barelang.
“Tokoh masyarakat Rempang mengucapkan terima kasih atas nama warga kepada Bapak Menteri untuk membuka ruang dialog untuk mencari solusi yang terbaik,” tutur Gerisman, salah satu tokoh masyarakat Galang dan Rempang.
Musyawarah berjalan dengan kondusif dan konstruktif sehingga jadi titik terang bagi Kementerian Transmigrasi dan BP Batam dalam menjalankan program ke depannya.
Musyawarah Kampung ini menghadirkan sejumlah pihak baik yang setuju ataupun yang menolak relokasi, antara lain Organisasi/Mitra Pembangunan, Perwakilan Rukun Warga Kecamatan Galang dan Rempang, serta Tokoh Masyarakat Galang dan Rempang.
Program Transmigrasi Lokal sifatnya sukarela tanpa ada paksaan, Kementerian Transmigrasi akan sangat menghargai keputusan warga atas pilihannya. Transmigrasi Lokal bukan hanya sekedar memindahkan penduduk tapi secara penuh memperhatikan kesejahteraannya mulai dari pendampingan hingga meningkatkan ekonominya.
Transformasi Paradigma Baru Transmigrasi ini bertujuan untuk menciptakan pusat-pusat kawasan ekonomi yang berorientasi pada skala industri dan hilirisasi produk unggulan kawasan.
Fokus pada Hilirisasi Komoditas Unggulan, Kementerian Transmigrasi mendorong pengolahan produk-produk unggulan dari kawasan yang memiliki nilai tambah tinggi, sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat setempat dan daya saing di pasar yang lebih luas.
Dalam musyawarah dengan warga kampung Galang dan Rempang, turut hadir juga perwakilan dari bidang akademisi. Antara lain, Rektor Institut Teknologi Bandung , Rektor Universitas Maritim Raja Ali Haji, Dekan Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Dekan Vokasi Institut Pertanian Bogor, dan Sekretaris Direktur Pengabdian Masyarakat Universitas Gadjah Mada