JAKARTA – Pemerintah dan dunia usaha sama-sama memerlukan kejelasan dan kepastian terkait tata ruang yang ada. Hal tersebut disampaikan oleh Mendagri Tito Karnavian saat membuka Agenda Penandatanganan Kesepakatan Lima Menteri di Jakarta, Senin (17/3/2025). “Tidak ada tata ruang, maka program pemerintah akan ragu untuk dilaksanakan, termasuk transmigrasi”, ujar Menteri Tito.
Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman, menjelaskan tentang pilot project Kawasan Batam, Rempang, Galang (Barelang) untuk menjadi kawasan transmigrasi. Program prioritas yang akan diterapkan adalah Transmigrasi Lokal, yaitu meningkatkan kualitas SDM yang ada sehingga menciptakan pusat ekonomi baru.
Dengan adanya nota kesepahaman antar kementerian, yaitu Kementerian ATR/BPN, Kementerian Kehutanan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Transmigrasi dan Badan Informasi Geospasial memberikan solusi, kepastian hukum, serta memberikan manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kawasan transmigrasi.
“MoU antar kementerian ini merupakan sinergi pemerintah, kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Menteri ATR BPN, Nusron Wahid selaku inisiator. Hal ini menjadikan kami semakin fokus dalam mengembangkan Kawasan Transmigrasi Barelang karena sudah ada kepastian hukum sehingga masyarakat dan investor semakin yakin akan keseriusan pemerintah,” kata Menteri Iftitah dalam paparannya.
Harapan jangka panjangnya, dengan kepastian hukum yang sudah disepakati bersama ini memberikan dampak baik dan kepercayaan investor untuk melakukan investasi.
“Jika berhasil Kawasan Transmigrasi Barelang dengan komoditas unggulan pasir silika maka akan mendatangkan investasi sebesar 200 triliun rupiah, sehingga ini sejalan dengan Asta Cita Presiden menciptakan pusat ekonomi baru di kawasan transmigrasi,” ujar Menteri Iftitah.
Menteri Iftitah meyakini pertumbuhan ekonomi Batam dan Kepulauan Riau bisa mencapai delapan persen dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga setempat.
“Kalau pembangunan Kawasan Barelang ini berhasil akan jadi kawasan transmigrasi ekonomi terintegrasi sehingga 20 tahun ke depan tidak akan tertinggal dan bisa sejajar dengan Singapura,” tegasnya.